Camping kali
ini saya menyambangi daerah megamendung, lebih tepatnya Curug Panjang. Ternyata
di curug ini ada lokasi campingnya dan saya sepakat dengan istri untuk
berangkat karena ajakan keluarga Bang Maman. Keluarga ini kami bertemu ketika
camping di Ciputri Tenjolaya Bogor dan akhirnya kami ingin camping bersama
kembali, sebenarnya masih ada satu keluarga namun tidak bisa ikut di karenakan
terbentur dengan acara keluarga.
Persiapan
packing sudah kami selesaikan beberapa hari sebelumnya, keberangkatan kami
masih di awal tahun baru 2019, namun tidak untuk anak sekolah karena ini masa
terakhir libur anak sekolah. Kerena rumah kami jaraknya tidak terlalu jauh dengan
rumah Bang Maman maka kami bertemu di rumahnya. Jam 8.30 kami berangkat dengan
rute yang hampir sama ketika ingin pergi ke daerah puncak bogor, namun ketika
di pertigaan lampu merah sentul kami membelokan kendaraan kami ke arah sentul.
Kenapa lewat sentul, karena lebih sedikit kendaraan yang lewat jadi kemacetan
agak berkurang dan pemandangan yang bagus. Dari sini nantinya akan bertemu
dengan jembatan gadog setelah itu kita tinggal ikuti jalan menuju puncak,
patokannya adalah masjid Nurul Huda belok kiri lalu ikuti jalan hingga akhirnya
sampai ke lokasi curug Panjang.
Setelah
sampai kami memarkirkan motor dan menuju pos tiket untuk pembayaran lokasi
camping. Disini kami merasa bingung dan benar-benar bingung, kenapa harga tiket
dengan yang dibayarkan berbeda, di kertas tiket tertulis biaya camping
Rp.10.000 dan biaya ke curug Rp.12.000 bila di total Rp.22.000 tapi kenapa
ketika membayar kami dikenakan Rp.40.000 apalagi penjaga loket bilang ada biaya
penjagaan motor, tapi kami tidak tahu berapa biayanya (apakah itu sudah
termasuk yang Rp.40.000 ya!!!). Bukan itu saja, ketika di tanya apakah
parkir bayar lagi, penjaga tiket bilang seikhlasnya kalau mau kasih. Sudahlah
kami tidak mau ambil pusing dengan nominal dan penjelasannya, yang penting bagi
kami camping, makan, eksplor dan happy…..hahahahaha.
Setelah
selesai dengan urusan tiket kami bergegas mencari lokasi untuk mendirikan
tenda. Ketika kami sampai hanya ada dua tenda yang menjadi satu sekumpulan anak
muda dan tidak terlihat tenda yang lain sangat sepi. Kamipun mendirikan tenda
tidak jauh dari mereka, setelah tenda terpasang jam menunjukkan sudah siang dan
saya bergegas sholat serta yang lainnya dilanjutkan dengan masak untuk makan
siang yang dikerjakan para istri.
Perut
keroncongan telah terisi dengan makanan yang begitu mengenyangkan, tidak lama
kemudian kami lanjutkan ke curug dan ketika kami sampai ternyata sepi tidak ada
lagi pengunjung yang datang tinggal kami yang bermain di curug serasa curug ini
milik kami sendiri. Saya dan istri memanfaatkan air curug yang jernih untuk
basah-basahan sedangkan keluarga bang Maman hanya anaknya saja yang bermain
air. Kami juga tidak lupa mengabadikan semua ketika di curug dengan kamera
smartphone kami masing-masing.
Curug
panjang memiliki aliran air yang cukup deras serta dibawahnya terdapat kolam
yang cukup dalam, dan katanya sering terjadi sesuatu yang fatal diakibatkan
ketidaktahuan serta mengabaikan peraturan yang ada di curug. Bukan itu saja
bila masih ada yang nekat maka petugas akan membunyikan pluit agar kita segera
menghindar dari lokasi tersebut. Apabila kita ingin tetap berenang maka
diwajibkan harus memakai pelampung yang disewakan oleh petugas. Kamipun hanya
bermain air dan berfoto di pinggir saja dan kami tidak ingin mengambil resiko. Selang
beberapa lama bermain di curug, hujan pun turun kami semua berlari menuju
tenda.
Waktu malam
hari telah tiba sedangkan kami tidak banyak melakukan kegiatan hanya membuat
masakan ringan serta minuman hangat untuk teman ngobrol kami. Saling bercerita
dan bertukar pengalaman tentang camping ditemani juga dengan suara musik
sedangkan tenda yang lain asik dengan api unggunnya. Namun tidak di sangka
ditengah gelapnya malam ternyata ada yang datang untuk camping, …..asyik akhirnya
bertambah penghuni camping ground. Tidak terasa waktu sudah larut dan mata juga
sebentar-bentar mulai memejamkan, akhirnya kami semua masuk tenda untuk
melakukan aktifitas tidur.
Pagi harinya
saya bersama istri terbangun duluan, kami lanjutkan dengan membuat minuman
hangat karena udara di pagi hari masih terasa dingin ditambah dengan sarapan
pagi. Perut sudah terisi, beres-beres piring kotor serta peralatan masak di
cuci sampai bersih lalu dimasukan ke dalam tenda dan kami melanjutkan eksplor
tempat di sekitaran curug panjang.
Tidak jauh dari
tenda kami terdapat toilet yang kondisinya menurut kami tidak terawat dan
anehnya pada saat kami tiba di hari sebelumnya air yang keluar dari keran
sangat kecil tetapi ketika pagi hari air yang keluar besar sekali, sangat aneh
dan kami juga tidak tau kenapa bisa begitu. Disini juga ada musholla yang kondisinya
bisa dibilang lumayan namun air untuk wudhu sangat memprihatinkan karena tidak
keluar sama sekali. Untuk anda yang sekedar wisata ke curug ataupun camping dan
tidak membawa perbekalan makan di sini terdapat beberapa warung yang siap
menghidangkan permintaan anda. Bahkan di salah satu warung bila ketika buka
tenda dekat dengan warung tersebut bisa menyewa listrik dengan bayar
seikhlasnya kata pemilik warung.
Lanjut dari
warung ada jalan, ketika saya bertanya kepada seorang ibu ini arah kemana
dijawab ini arah menuju Taman Alam Matahari. Ternyata Taman matahari mempunyai
camping ground juga. Dengan rasa penasaran saya dan istri menyusuri jalan
tersebut, benar saja dengan jarak yang tidak jauh akhirnya kami sampai dan
dilihat dari kejauhan sungguh luar biasa…… (untuk kelanjutan Taman Alam
Matahari kami akan ceritakan secara singkat dalam tulisan berikutnya……hehehe).
Kami harus
balik ke tenda karena waktu sudah menunjukan siang dan kami harus bergegas
untuk packing persiapan kembali pulang ke rumah. Buat saya camping yang
menyenangkan tapi sedikit kecewa dengan fasilitas serta biaya yang
membingungkan untuk menikmati indahnya alam Curug Panjang. Kesialan yang lain
adalah ketika matras teman kami ketinggalan dan saya pribadi terkilir kakinya
yang sangat sakit sekali, bukan itu saja bahkan ketika kami sedang asyik ngobrol orang yang berada di tenda sebelah kami menyampaikan pesan dari penjaga bahwa motor kami harus dipindahkan dekat dengan pos, mau tidak mau harus dipindahkan dan harus berjalan menyusuri kegelapan jalan (pikir kami kenapa tidak dari awal saja diberitahu kan kami camping bukan wisata ke curug) hari yang apes buat kami. jadikan pelajaran yang sangat berharga untuk semua ini dan
pasti ada hikmahnya.
Untuk
Camping Groundnya, semoga kedepannya bisa lebih baik lagi sehingga wisatawan lebih
banyak yang datang untuk wisata ke curug maupun stay untuk camping. Tetap
terjaga keindahan curugnya, dinginnya air yang selalu membuat kesegaran, serta
udaranya yang sejuk membuat siapa saja ingin berlama-lama di tempat ini. See
you again CAMPING GROUND CURUG PANJANG-MEGAMENDUNG.!!!!
0 Komentar