Bingung pilih camping atau kunjungan saja, itulah perdebatan yang terjadi antara kami. Emangnya mau kemana sih harus terjadi perdebatan, seperti biasa liburan kami kali ini ingin menuju ke suatu lokasi yang berada di daerah Bandung. Kampung Cai Ranca Upas atau Ranca Upas, destinasi yang menonjolkan pesona alamnya dan terkenal akan udaranya yang dingin membuat kami ingin mencobanya. Perdebatan telah diselesaikan dan menemukan titik terang bahwa kami ingin berkunjung saja tidak jadi camping.

Setelah semua persiapan selesai seperti biasa kami berangkat jam 5 pagi dengan mengharapkan suasana di jalan tidak macet. Perjalanan dari rumah hingga sampai gadog cukup lengang namun setelahnya tak disangka jalan begitu macet. Sepanjang jalan puncak kami mengalami kemacetan parah, kenapa hal ini terjadi mungkin waktunya masih berbarengan dengan libur panjang anak sekolah sehingga banyak yang ingin berlibur di daerah puncak.

Melewati jalan Cipanas keadaan sudah mulai longgar tidak ada lagi kemacetan sampai bunderan Tugu Lampu Gentur Cianjur. 
Dari bunderan ini kami ambil ke kiri menuju arah Bandung dan kami menyempatkan diri mampir ke pom bensin di daerah Rajamandala untuk istirahat + isi bensin. 


Setelah itu kami melanjutkan perjalanan kembali dan disini kami mengalami sedikit kemacetan karena banyak truk besar mengangkut batu kapur yang cukup besar dengan jalan sedikit lambat karena jalan yang menanjak.


Sampai di Cipatik jalan sudah mulai lancar dengan pemandangan gunung kapur, terus kami juga melewati stadion Si Jalak Harupat, lalu jalan Soreang terus sampai akhirnya kami memasuki jalan wisata Ciwidey. Di sini kami mengalami kemacetan kembali dan benar-benar sangat macet sekali dikarenakan banyak warga yang ingin berlibur ke daerah ciwidey dan juga banyak bis-bis besar yang membawa anak-anak sekolah liburan dengan kondisi jalan yang sangat pas-pasan untuk mobil besar bila sedang berhadapan.

Kondisi jalan sudah mulai lancar setelah dikit lagi sampai lokasi dan kami berhenti di lokasi wisata Kawah Putih sekedar foto yang jaraknya tidak jauh dengan Kampung Cai Ranca Upas. 


Akhirnya kami sampai di gerbang Ranca Upas namun dari gerbang masih harus jalan ke dalam untuk mencapai lokasi tiket. Setelah pembayaran tiket barulah kita bisa masuk dan melihat suasana Ranca Upas.

 

Benar saja, didalam sudah penuh dengan wisatawan yang camping (keluarga, komunitas, dll) dan ada yang kunjungan sekedar ingin menikmati suasana alam di Ranca Upas. Untuk area camping untuk kalian yang ingin berkemah tidak perlu takut tidak kebagian tempat karena tempat ini sangat luas tinggal pilih yang mana saja kalian suka untuk mendirikan tenda. Parkir kendaraan sangat luas untuk mobil maupun motor, warung juga tersedia banyak sekali untuk kalian yang ingin membeli perbekalan makan atau yang lainnya bahkan juga kayu bakar tersedia. Katanya bila malam tiba udara di Ranca Upas sangat dingin sekali maka dari itu perlu kayu bakar serta kalian juga harus membawa jaket yang cukup tebal untuk melindungi tubuh dari kedinginan. Untuk toilet pengelola sudah menyediakan banyak toilet dengan jarak yang tidak terlalu jauh antara yang satu dengan yang lainnya.
 




 
Ranca Upas tidak hanya yang ingin camping saja, tapi ada juga loh penangkaran rusanya. Jadi kalian bisa mendekati, memberi makan, berfoto dengan rusa tetapi harus tetap hati-hati saat melakukan itu semua. Selain itu juga pengelola juga menyediakan berbagai aktifitas tempat lainnya seperti pemandian air hangat dan waterboom, outbond, permainan memanah, flayingfox dan banyak lainnya. Sungguh luar biasa tempat ini, siapapun yang berkunjung di tempat ini pasti akan betah berlama-lama.





Hari sudah mulai sore dan suasana di Ranca Upas diselimuti kabut dan udara sudah mulai terasa dingin, oleh karena itu kami harus bergegas kembali pulang. Kami sangat menikmati perjalanan ini walaupun sangat melelahkan, semoga Ranca Upas tetap terus terjaga segala keindahannya sehingga banyak wisatawan yang terus berdatangan…….see you again Kampung Cai Ranca Upas.